Cara Menggunakan Las Busur Nyala Listrik

Cara Menggunakan Las Busur Nyala Listrik

Cara Menggunakan Las Busur Nyala Listrik, pengelasan busur nyala listrik (SMAW/MMA) adalah fondasi penting dalam dunia fabrikasi dan perbaikan logam. Keandalannya, portabilitasnya, dan kemampuannya menangani berbagai jenis dan ketebalan logam menjadikannya pilihan utama di berbagai industri. Artikel ini akan memandu Anda melalui langkah-langkah penting dalam menggunakan peralatan las busur nyala listrik secara efektif dan aman, serta menyoroti pentingnya perawatan rutin.

Langkah Demi Langkah Menggunakan Peralatan Las Busur Nyala Listrik (SMAW/MMA)

Pengelasan Shielded Metal Arc Welding (SMAW), juga dikenal sebagai Metal Manual Arc Welding (MMA) atau las busur listrik manual, adalah teknik serbaguna yang membutuhkan pemahaman dan penguasaan langkah-langkah penggunaannya untuk menghasilkan sambungan las yang kuat dan berkualitas.

1. Persiapan Area Kerja: Prioritaskan Keselamatan

Keamanan adalah aspek terpenting dalam pengelasan. Sebelum memulai, pastikan area kerja Anda memenuhi standar keselamatan berikut:

  • Ventilasi yang Memadai: Lakukan pengelasan di area terbuka atau pastikan sirkulasi udara yang baik untuk menghindari penumpukan asap las berbahaya. Gunakan sistem ventilasi lokal jika bekerja di dalam ruangan.
  • Bebas Bahan Mudah Terbakar: Singkirkan semua material yang mudah terbakar seperti kertas, kayu, kain, dan cairan dari area pengelasan. Siapkan alat pemadam api ringan sebagai tindakan pencegahan.
  • Lantai Kering: Pastikan lantai tempat Anda berdiri kering dan bebas dari genangan air untuk menghindari risiko sengatan listrik.

2. Persiapan Benda Kerja: Fondasi Sambungan yang Kuat

Persiapan benda kerja yang tepat akan memastikan hasil pengelasan yang optimal:

  • Pembersihan Permukaan: Bersihkan permukaan logam dari kotoran, karat, cat, minyak, atau lapisan oksida menggunakan sikat kawat, gerinda, atau alat pembersih mekanis lainnya. Permukaan yang bersih memastikan pembentukan busur listrik yang stabil dan lasan yang kuat.
  • Pengaturan Posisi: Atur posisi benda kerja agar mudah dijangkau dan memungkinkan Anda melakukan pengelasan dengan posisi yang stabil. Gunakan klem atau ragum untuk menahan benda kerja agar tidak bergerak selama proses pengelasan.

3. Pemasangan Kabel Massa: Aliran Arus yang Lancar

Pemasangan kabel massa yang benar sangat penting untuk kelancaran proses pengelasan:

  • Hubungkan salah satu ujung kabel massa ke terminal massa pada mesin las.
  • Jepit ujung kabel massa yang lain ke benda kerja sedekat mungkin dengan area yang akan di las.
  • Pastikan penjepit massa memiliki kontak yang baik dengan permukaan logam yang bersih untuk memastikan aliran arus listrik yang lancar. Kontak yang buruk dapat menyebabkan busur listrik tidak stabil atau sulit terbentuk.

4. Pemilihan dan Pemasangan Elektroda: Kunci Hasil Lasan yang Sesuai

Pemilihan elektroda yang tepat akan menentukan kualitas dan kekuatan lasan:

  • Konsultasikan spesifikasi material dan rekomendasi pabrikan elektroda untuk memilih jenis dan diameter elektroda yang sesuai dengan jenis logam, ketebalan material, dan posisi pengelasan.
  • Jepit elektroda dengan kuat pada pemegang elektroda (electrode holder). Pastikan elektroda terjepit dengan baik agar tidak goyang atau terlepas selama proses pengelasan.

Baca juga: Las Busur Nyala Listrik

5. Pengaturan Arus Listrik: Menyesuaikan dengan Kebutuhan

Pengaturan arus listrik yang tepat akan menghasilkan busur yang stabil dan penetrasi yang optimal:

  • Sesuaikan arus listrik pada mesin las dengan jenis dan diameter elektroda yang digunakan serta ketebalan material yang akan di las. Referensi pengaturan arus biasanya tertera pada kemasan elektroda.
  • Atur knop atau tombol pengaturan arus pada mesin las sesuai dengan rekomendasi tersebut. Jika Anda pemula, mulailah dengan pengaturan arus yang lebih rendah dan secara bertahap tingkatkan hingga mendapatkan busur listrik yang stabil dan hasil lasan yang baik.

6. Menyalakan Busur Listrik: Memulai Proses Pengelasan

Ada dua metode umum untuk menyalakan busur listrik:

  • Metode Goresan (Scratching): Goreskan ujung elektroda dengan cepat pada benda kerja seperti menyalakan korek api. Setelah busur menyala, segera angkat elektroda sedikit (sekitar 1-2 kali diameter elektroda) untuk mempertahankan busur.
  • Metode Ketukan (Tapping): Ketukkan ujung elektroda secara cepat pada benda kerja, lalu segera angkat sedikit setelah busur terbentuk. Metode ketukan umumnya lebih disarankan untuk elektroda yang lebih besar atau jenis elektroda tertentu.

7. Mempertahankan Jarak Busur: Kestabilan Hasil Lasan

Jarak busur yang ideal sangat penting untuk kualitas lasan:

  • Pertahankan jarak busur (arc length) sekitar sama dengan diameter elektroda.
  • Jarak busur yang terlalu jauh akan menghasilkan busur yang tidak stabil, penetrasi yang kurang, dan lasan yang lemah serta tidak rata.
  • Jarak busur yang terlalu dekat dapat menyebabkan elektroda lengket pada benda kerja dan menghasilkan lasan yang terlalu tinggi atau tidak rata. Latih keterampilan Anda dalam mempertahankan jarak busur yang konstan.

8. Gerakan Elektroda: Membentuk Jalur Las yang Seragam

Gerakan elektroda yang tepat akan menghasilkan jalur las yang berkualitas:

  • Gerakkan elektroda secara stabil sepanjang sambungan yang akan di las dengan kecepatan yang konstan untuk menghasilkan jalur las (weld bead) yang seragam.
  • Teknik gerakan elektroda dapat bervariasi tergantung pada jenis sambungan, posisi pengelasan, dan preferensi juru las. Beberapa teknik umum meliputi gerakan lurus, zig-zag, atau setengah lingkaran. Latih berbagai teknik gerakan untuk menemukan yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.

9. Menghentikan Pengelasan dan Pembersihan Terak: Menyelesaikan Satu Tahap

Setelah selesai mengelas satu jalur:

  • Tarik elektroda menjauh dari benda kerja untuk menghentikan pengelasan. Busur listrik akan terputus.
  • Biarkan lasan mendingin sejenak sebelum membersihkan terak (slag), yaitu lapisan residu fluks yang melindungi lasan cair dari atmosfer selama proses pengelasan.
  • Gunakan palu terak untuk memecah terak dan sikat kawat untuk membersihkannya secara menyeluruh.

Baca juga: Peralatan Las Busur Nyala Listrik

10. Pengelasan Multi-Pass: Untuk Material yang Lebih Tebal

Untuk mengelas material yang lebih tebal:

  • Seringkali diperlukan pengelasan multi-pass (lebih dari satu jalur las).
  • Sebelum mengelas jalur berikutnya, pastikan jalur las sebelumnya telah dibersihkan dari terak untuk mencegah inklusi terak (slag inclusion) yang dapat melemahkan sambungan las.
  • Tumpang tindihkan setiap jalur las berikutnya sedikit dengan jalur sebelumnya untuk memastikan fusi yang baik.

11. Inspeksi Hasil Lasan: Memastikan Kualitas Sambungan

Setelah seluruh proses pengelasan selesai dan benda kerja telah dingin:

  • Lakukan inspeksi visual terhadap hasil lasan. Periksa apakah jalur las rata, bebas dari cacat seperti retakan, porositas (lubang-lubang kecil), atau undercut (alur pada tepi lasan).
  • Jika diperlukan, lakukan pengujian lebih lanjut seperti uji penetran atau uji radiografi untuk memastikan kualitas sambungan las sesuai dengan standar yang diinginkan.

Kesimpulan

Artikel ini memberikan panduan komprehensif mengenai cara menggunakan las busur nyala listrik (SMAW/MMA) dengan aman dan efektif. Mulai dari persiapan area kerja dan benda kerja, pemasangan kabel massa dan elektroda, pengaturan arus listrik, hingga teknik menyalakan dan menggerakkan elektroda, serta langkah-langkah menghentikan pengelasan, membersihkan terak, dan melakukan pengelasan multi-pass. Artikel ini menekankan pentingnya keselamatan kerja dan inspeksi hasil lasan untuk memastikan kualitas sambungan yang optimal.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *