Sambungan Rivet
A. Macam Sambungan Rivet (Jenis Konfigurasi Penyambungan)
Berdasarkan cara pelat-pelat yang akan di sambung di atur, terdapat dua konfigurasi dasar sambungan rivet:
1. Sambungan Tumpang / Lap Joint
Sambungan tumpang adalah bentuk sambungan rivet yang paling sederhana dan umum di jumpai. Dalam konfigurasi ini, dua atau lebih pelat yang akan di sambung di letakkan saling bertindih (overlapping). Rivet kemudian di pasang menembus kedua pelat tersebut, biasanya di tempatkan di sepanjang garis tengah pertemuan kedua pelat atau kampuh sambungan.
Kesederhanaan sambungan tumpang terletak pada proses persiapan yang minimal. Pelat hanya perlu di tumpuk, di lubangi, dan kemudian di ikat dengan rivet. Namun, perlu di perhatikan bahwa sambungan tumpang cenderung menghasilkan tegangan geser pada rivet dan dapat menyebabkan tekuk pada pelat akibat momen yang timbul dari gaya tarik yang tidak segaris. Meskipun demikian, kemudahan implementasinya menjadikannya pilihan yang efektif untuk berbagai aplikasi dengan beban yang tidak terlalu ekstrem.
2. Sambungan Ujung / Butt Joint
Sambungan ujung di terapkan ketika ujung-ujung pelat yang akan di sambung di letakkan saling bertemu (butt), tanpa adanya tumpang tindih langsung. Untuk memberikan kekuatan dan kesinambungan pada sambungan ini. Selain itu sambungan ini di gunakan satu atau dua pelat pengikat (cover plate atau strap) yang di letakkan di sisi belakang (atau kedua sisi) sambungan. Rivet kemudian berfungsi untuk mengikat pelat pengikat ini dengan masing-masing pelat utama yang di sambung.
Sambungan ujung menawarkan beberapa keunggulan di bandingkan sambungan tumpang, terutama dalam hal distribusi tegangan yang lebih merata dan potensi tekuk pelat yang lebih kecil karena gaya tarik cenderung lebih segaris. Penggunaan pelat pengikat mendistribusikan beban tarik dari satu pelat utama ke pelat pengikat, kemudian ke pelat utama lainnya melalui rivet. Sambungan ujung sering di pilih ketika di inginkan permukaan yang lebih rata atau untuk aplikasi yang menahan beban yang lebih besar.
Baca juga: Metode Sambungan dalam Pembuatan Bodi Otomotif
B. Jenis – Jenis Rivet (Klasifikasi Berdasarkan Konstruksi dan Aplikasi)
Rivet hadir dalam berbagai desain dan material untuk memenuhi kebutuhan spesifik dari berbagai aplikasi. Berikut adalah beberapa jenis rivet yang paling umum di gunakan:
1. Solid Rivets (Paku Keling Padat)
Solid rivets, atau yang sering di sebut paku keling biasa, merupakan jenis rivet yang paling mendasar dan telah lama menjadi standar dalam berbagai industri. Konstruksinya terdiri dari batang silindris padat dengan kepala di salah satu ujungnya. Pembentukan kepala penutup di lakukan secara manual menggunakan palu dan alat pembentuk kepala rivet (dolly), atau dengan mesin rivet. Kekuatan sambungan yang di hasilkan oleh solid rivets sangat di pengaruhi oleh beberapa faktor penting:
-
-
Material Benda Kerja dan Paku Keling
-
Pemilihan material yang kompatibel dan sesuai dengan beban kerja sangat krusial. Baja dan besi sering di gunakan untuk aplikasi dengan kekuatan tinggi, terutama pada sambungan yang di panaskan. Sementara itu, tembaga, kuningan, aluminium, dan paduan aluminium lebih umum di gunakan untuk pengerjaan dingin pada material yang lebih tipis.
-
-
Metode Pembuatan Lubang Sambungan
-
Lubang untuk rivet dapat di buat dengan dua cara utama. Pembuatan lubang untuk rivet antara lain:
-
-
- Pelubangan (Punching): Metode ini lebih cepat namun cenderung menghasilkan lubang yang sedikit tirus dan permukaan yang kasar. Kondisi ini dapat mengurangi kekuatan sambungan karena kontak antara rivet dan material tidak optimal.
- Pengeboran (Drilling): Pengeboran menghasilkan lubang yang lebih presisi, silindris, dan memiliki permukaan yang lebih halus. Sambungan rivet dengan lubang yang di bor terbukti memiliki kekuatan sekitar 8% lebih tinggi di bandingkan dengan lubang yang di lubangi. Untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi, pelubangan sering di lakukan secara bersamaan pada kedua benda kerja yang akan di sambung. Permukaan kasar akibat pelubangan juga perlu di haluskan sebelum pemasangan rivet.
-
-
-
Proses Pengerjaan Sambungan (Pengelingan)
-
Proses pemasangan solid rivets dapat di lakukan dalam kondisi dingin atau panas antara lain sebagai berikut:
-
-
- Pengelingan Dingin: Biasanya di terapkan pada material yang lebih lunak dan pelat logam tipis untuk menghindari distorsi akibat panas.
- Pengelingan Panas: Di gunakan untuk rivet baja atau besi pada pelat yang lebih tebal. Rivet di panaskan hingga temperatur tempa atau terlihat dari perubahan warnanya. Kemudian dengan cepat di pasang dan di bentuk kepala penutupnya sebelum mendingin. Pemanasan meningkatkan keplastisan material rivet, memudahkan pembentukan kepala dan menghasilkan sambungan yang lebih kuat karena adanya penyusutan rivet saat mendingin, yang akan menarik dan mengencangkan pelat secara bersamaan. Jika proses pembentukan kepala terhenti sebelum rivet mencapai temperatur tempa, kekuatan sambungan akan berkurang. Alat pemukul pneumatik sering di gunakan untuk mempercepat dan mempermudah pembentukan kepala rivet pada pengelingan panas.
-
Solid rivets di klasifikasikan berdasarkan bentuk kepalanya (snap, pan, mushroom, flat, countersunk), diameter batang, dan panjang total. Pemilihan bentuk kepala di sesuaikan dengan fungsi dan estetika sambungan, sementara diameter dan panjang di pilih berdasarkan kekuatan dan ketebalan material yang di sambung.
Baca juga: Las Busur Nyala Listrik
2. Bifurcated Rivets (Paku Keling Bercabang)
Bifurcated rivets memiliki desain khusus pada ujung batangnya yang terbagi menjadi dua atau lebih cabang, menyerupai garpu. Rivet jenis ini terdiri dari dua bagian utama: kepala dan batang bercabang, serta bagian akhir (pengunci).
Desain bercabang pada batang rivet memungkinkannya untuk menembus dan mengunci pada material lunak seperti plastik, karet, dan kulit. Saat di pasang, cabang-cabang tersebut akan menekuk keluar di sisi belakang material, menciptakan area penahan yang luas dan mengamankan sambungan. Meskipun efektif untuk material lunak, jenis rivet ini umumnya tidak di gunakan dalam aplikasi industri bodi kendaraan yang mayoritas menggunakan material logam.
3. Blind (Pop) Rivets (Paku Keling Buta)
Blind rivets, atau yang lebih populer dengan sebutan pop rivets, pertama kali banyak di gunakan dalam industri pembuatan pesawat terbang pada tahun 1930-an. Namun, seiring perkembangan teknologi, penggunaannya meluas ke berbagai industri permesinan, termasuk industri otomotif. Saat ini, blind rivets bahkan menjadi standar metode penyambungan pelat logam pada mobil, bus, dan berbagai jenis kendaraan komersial.
Sesuai dengan namanya (“blind” yang berarti buta), jenis rivet ini di rancang untuk dapat di pasang meskipun benda kerja hanya dapat di jangkau dari satu sisi saja. Konstruksi blind rivet terdiri dari badan rivet berongga dan mandrel (paku penarik) yang melewati bagian tengahnya. Proses pemasangan melibatkan langkah-langkah berikut:
-
- Rivet di masukkan ke dalam lubang yang telah di siapkan pada material yang akan di sambung.
- Alat pemasang rivet khusus (riveter) kemudian di pasang pada ujung mandrel yang menonjol.
- Saat riveter di operasikan, ia menarik mandrel ke belakang. Tarikan ini menyebabkan bagian berongga badan rivet mengembang dan membentuk “kepala buta” di sisi belakang material, menjepit kedua material secara bersamaan.
- Setelah rivet terpasang kuat, mandrel akan mencapai titik patah yang telah di tentukan dan terlepas, meninggalkan rivet dengan kepala yang terbentuk di kedua sisi material.
Keuntungan utama blind rivets adalah kemudahan dan kecepatan pemasangannya, terutama pada area yang sulit di jangkau dari kedua sisi. Dalam industri bodi mobil, di mana banyak panel hanya dapat di akses dari satu sisi, blind rivets menjadi solusi penyambungan yang sangat efisien dan efektif, menggantikan metode pengelingan konvensional yang memerlukan akses dari kedua sisi.
Kesimpulan
Sambungan rivet merupakan metode penyambungan yang andal dan serbaguna dengan berbagai macam konfigurasi dan jenis rivet yang tersedia. Pemahaman mendalam mengenai macam sambungan (tumpang dan ujung) serta karakteristik dan aplikasi dari berbagai jenis rivet (solid, bifurcated, dan blind) sangat penting dalam pemilihan metode penyambungan yang tepat untuk setiap kebutuhan spesifik dalam dunia teknik dan industri. Dengan pemilihan yang cermat dan proses pemasangan yang benar, sambungan rivet akan terus menjadi solusi penyambungan yang kuat dan tahan lama.