Peralatan Las Oksi Asetilin

Peralatan Las Oksi Asetilin, juga di kenal sebagai peralatan pengelasan gas. Merupakan teknik pengelasan yang memanfaatkan campuran gas oksigen dan asetilin untuk menghasilkan nyala api bersuhu tinggi. Nyala api ini kemudian di gunakan untuk melelehkan logam yang akan di sambung.

Meskipun tergolong sebagai teknik pengelasan konvensional, las asetilin masih banyak di gunakan dalam berbagai industri karena fleksibilitas dan kemampuannya untuk menghasilkan sambungan yang berkualitas.

Komponen Utama Peralatan Las Oksi Asetilin Oksi

Las oksi asetilin terdiri dari beberapa komponen utama yang  bekerja sama untuk menghasilkan nyala api yang di butuhkan.

  1. Tabung Asetilin
  2. Tabung Oksigen
  3. Regulator
  4. Selang
  5. Torch
  6. Nozzle

Berikut adalah penjelasan mengenai masing-masing komponen tersebut.

Tabung Asetilin

Tabung asetilin adalah wadah bertekanan tinggi yang di rancang khusus untuk menyimpan dan mengangkut gas asetilin (C2H2). Gas asetilin sangat mudah terbakar dan di gunakan sebagai bahab bakar dalam berbagai aplikasi industri, termasuk pengelasan oksi asetilin, pemotongan logam, dan pemanasan material.

Karakteristik Tabung Asetilin:

  • Bahan: Tabung asetilin biasanya terbuat dari baja karbon berkualitas tinggi yang kuat dan tahan terhadap tekanan yang tinggi.
  • Desain: Tabung ini di rancang dengan hati-hati untuk memastikan keamanan selama penyimpanan dan penggunaan gas asetilin. Selain itu, tabung ini sering di lengkapi dengan katup pengaman, regulator tekanan, dan alat pengukur tekanan.
  • Kapasitas: Tabung asetilin tersedia dalam berbagai ukuran dan kapasitas, mulai dari yang ukuran kecil untuk portabel. Selain itu, tabung gas asetilin juga memiliki ukuran yang besar untuk aplikasi industri berat.
  • Warna: Tabung asetilin biasanya berwarna merah atau oranye untuk memudahkan isentifikasi dan membedakan dari tabung gas lainnya.

Fungsi Tabung Gas Asetilin:

  • Penyimpanan: Tabung asetilin berfungsi sebagai tempat penyimpanan gas asetilin yang aman dan terkendali.
  • Pengangkutan: Tabung ini memudahkan pengangkutan gas asetilin dari satu tempat ke tempat lainnya.
  • Pengantaran: Di lengkapi dengan katup dan regulator untuk mengatur sebuah tekanan dan aliran gas asetilin yang akan di gunakan.

Penggunaan Tabung Asetilin: 

Tabung gas asetilin biasanya di gunakan dalam berbagai aplikasi, antara lain:

  • Pengelasan dan pemotongan Oksi Asetilin: Gas asetilin di gunakan sebagai bahan bakar dalam proses pengelasan dan pemotongan asetilin.
  • Industri Logam: Di gunakan dalam berbagai proses fabrikasi dan perbaikan suatu logam.

Keselamatan Penggunaan Tabung Gas Asetilin:

Gas asetilin sangat mudah terbakar dan dapat meledak jika tidak di tangani dengan benar. Oleh karena itu, penting untuk mengikuti langkah-langkah keselamatan berikut saat menggunakan tabung gas asetilin:

  • Penyimpanan: Simpan tabung di tempat yang kering, sejuk, dan berventilasi baik, jauh dari sumber api dan panas.
  • Penanganan: Jangan menjatuhkan atau membenturkan tabung. Pastikan tabung selalu dalam posisi tegak.
  • Penggunaan: Gunakan regulator dan peralatan yang sesuai standar. Periksa selang dan sambungan secara berkala.
  • Ventilasi: Pastikan area kerja memiliki ventilasi yang baik untuk menghindari penumpukan gas asetilin.
  • Pelatihan: Operator harus terlatih dan memahami prosedur keselamatan penggunaan tabung gas asetilin.

Tabung Oksigen

Tabung oksigen merupakan wadah bertekanan tinggi yang di rancang khusus untuk mmenyimpan dan mengatur sebuah oksigen. Oksigen sendiri merupakan unsur penting bagi kehidupan manusia dan di gunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk medis, industri, dan sebuah penelitian.

Karakteristik Tabung Oksigen:

  • Bahan: Tabung oksigen biasanya terbuat dari baja karbon berkualitas tinggi yang kuat dan tahan terhadap tekanan tinggi.
  • Desain: Bentuknya silinder dengan bagian atas yang di lengkapi dengan katup dan regulator untuk mengatur aliran oksigen.
  • Warna: Tabung oksigen biasanya berwarna hijau atau biru untuk membedakannya dari tabung-tabung lainnya.
  • Kapasitas: Ukuran tabung oksigen bervariasi, mulai dari ukuran kecil yang mudah di bawa hingga ukuran besar untuk penggunaan industri.

Fungsi Tabung Oksigen:

  • Penyimpanan: Tabung oksigen berfungsi sebagai tempat penyimpanan oksigen yang aman dan terkendali.
  • Pengangkutan: Tabung ini memudahkan pengangkutan gas oksigen dari satu tempat ke tempat lain.
  • Pengaturan: Di lengkapi dengan katup dan regulator untuk mengatur tekanan dan aliran oksigen yang akan di gunakan.

Penggunaan Tabung Oksigen:

Tabung gas oksigen di gunakan dalam berbagai aplikasi, antara lain:

  • Medis: Tabung oksigen di gunakan di rumah sakit dan klinik untuk memberikan oksigen tambahan kepada pasien yang mengalami gangguan pernapasan.
  • Industri: Oksigen di gunakan dalam berbagai proses industri, seperti pengelasan, pemotongan logam, dan produksi baja.
  • Penyelaman: Tabung oksigen di gunakan oleh penyelam untuk menyediakan pasokan oksigen selama berada di bawah air.
  • Penerbangan: Oksigen di sediakan di pesawat terbang untuk keadaan darurat dan untuk menjaga tekanan kabin.

Keselamatan Penggunaan Tabung Oksigen:

Gas oksigen mendukung pembakaran, sehingga penting untuk mengikuti langkah-langkah keselamatan berikut saat menggunakan tabung oksigen:

  • Penyimpanan: Simpan tabung di tempat yang kering, sejuk, dan berventilasi baik, jauh dari sumber api dan panas.
  • Penanganan: Jangan menjatuhkan atau membenturkan tabung. Pastikan tabung selalu dalam posisi tegak.
  • Penggunaan: Gunakan regulator dan peralatan yang sesuai standar. Periksa selang dan sambungan secara berkala.
  • Ventilasi: Pastikan area kerja memiliki ventilasi yang baik untuk menghindari penumpukan oksigen.
  • Pelatihan: Operator harus terlatih dan memahami prosedur keselamatan penggunaan tabung gas oksigen.

Regulator

Regulator adalah sebuah alat atau perangkat yang berfungsi untuk mengatur atau mengendalikan suatu besaran. Besaran ini meliputi tekanan, tegangan, suhu, atau aliran fluida, agar tetap stabil atau sesuai dengan nilai yang di inginkan. Regulator sendiri, banyak di gunakan dalam berbagai bidang, mulai dari industri hingga kehidupan sehari-hari.

Fungsi Regulator

Fungsi utama dari regulator adalah sebagai alat untuk menjaga kestabilan suatu besaran terhadap peruhan dari kondisi lingkungan atau beban. Misalnya, pada suatu regulator tekanan gas asetilin. Alat ini berfungsi untuk menjaga suatu tekanan gas dalam suatu sistem agar tetap konstan meskipun ada sebuah perubahan pada suatu tekanan. Tekanan ini, meliputi sumber atau kebutuhan gas pada sistem tersebut.

Jenis-jenis Regulator

Ada beberapa jenis regulator yang tersedia, masing-masing di rancang untuk mengaplikasi dan kebutuhan yang berbeda. Beberapa jenis dari regulator yang umum meliputi:

  • Regulator Tekanan: Jenis regulator ini di gunakan untuk mengatur suatu tekanan pada gas atau sebuah cairan. Salah satu contoh dari regulator yang satu ini adalah regulator gas LPG. Selain regulator gas LPG ada juga regulator tekan oksigen medis, dan regulator air.
  • Regulator Tegangan: Jenis regulator satu ini biasanya di gunakan sebagai pengaturan tegangan aliran listrik. Regulator tegangan banyak di temukan pada perangkat elektronik, seperti adaptor laptop, power supply, dan sistem kelistrikan mobil.
  • Regulator Suhu: Merupakan sebuah regulator yang di gunakan sebagai alat untuk mengatur suhu. Salah satu contoh pada jenis regulator yang satu ini adalah termostat pada kulkas, oven, dan AC.
  • Regulator Aliran: Jenis regulator yang terakhir adalah regulator aliran. Regulator aliran ini, merupakan sebuah regulator yang di gunakan sebagai alat untuk mengatur aliran fluida. baik gas maupun cairan. Salah satu contoh dari jenis regulator yang satu ini adalah katup pada sistem perpipaan. Selain regulator sistem perpipaan ada juga regulator aliran kran air, dan regulator aliran pada sistem irigasi.

Cara Kerja Regulator

Cara kerja regulator ini, memiliki beragam variasi. Karena cara kerja pada sebuah regulator tergantung pada suatu jenis dan pengaplikasiannya. Namun, pada dasarnya, regulator bekerja dengan cara membandingkan nilai besaran yang di atur dengan nilai referensi yang di inginkan. Jika ada beberapa, regulator akan melakukan koreksi untuk mengembalikan nilai besaran tersebut ke nilai yang di inginkan.

Cara Pemasangan Regulator

Regulator adalah alat yang di gunakan untuk mengatur tekanan gas yang keluar dari tabung gas. Regulator sangat penting dalam pengelasan oksi asetilin karena mengatur tekanan gas yang masuk ke torck. Sehingga akan menghasilkan nyala api yang stabil dan terkendali. Berikut di bawah ini cara untuk pemasangan regulator pada tabung gas asetilin dan oksigen.

Persiapan:

  1. Pastikan tabung gas dalam keadaan tegak dan aman.
  2. Periksa kondisi regulator, pastikan tidak ada kerusakan atau kebocoran.
  3. Siapkan kunci pas yang sesuai dengan ukuran mur pada tabung gas dan regulator.
  4. Pastikan tangan dan peralatan bersih dari minyak dan kotoran.

Pemasangan Regulator pada Tabung Gas Asetilin:

  1. Buka penutup plastik pada leher tabung asettilin.
  2. Pastikan ada washer pada pin terbesar regulator atau oxygen conserving device (OCD).
  3. Pasang regulator pada katup tabung gas asetilin dengan hati-hati. Putar mur pengunci regulator searah jarum jam hingga kencang.
  4. Kencangkan mur pengunci dengan kunci pas. Jangan terlalu kencang, secukupnya saja agar tidak merusak ulir.

Pemasangan Regulator pada Tabung Oksigen:

  1. Buka penutup plastik pada leher tabung gas oksigen.
  2. Pastikan ada washer pada pin terbesar regulator atau oxygen conserving device (OCD).
  3. Pasang regulator pada katup tabung oksigen dengan hati-hati. Putar mur pengunci regulator searah jarum jam hingga kencang.
  4. Kencangkan mur pengunci dengan kunci pas. Jangan terlalu kencang, secukupnya saja agar tidak merusak ulir.

Aplikasi Regulator

Regulator ini di gunakan dalam berbagai aplikasi, aplikasi ini antara lain:

  • Industri: Regulator yang satu ini di gunakan dalam berbagai proses pada bidang industri. Salah satu pengaplikasian regulator ini adalah sebagai pengolahan minyak dan gas alam, produksi bahan kimia, dan manufaktur.
  • Medis: Regulator yang satu ini di gunakan dalam suatu peralatan medis. Salah satu pengaplikasian pada jenis regulator yang satu ini, antara lain sebagai regulator oksigen. Tidak hanya itu, regulator dalam dunia medis juga di gunakan untuk mengetahui tekanan infus, dan ventilator.
  • Otomotif: Regulator dalam dunia otomotif di gunakan dalam sebuah sistem kelistrikan pada suatu kendaraan mobil atau sepeda motor. Salah satu penggunaannya sebagai regulator tegangan alternator dan sebagai regulator pada sebuah tekanan bahan bakar.
  • Elektronik: Regulator yang satu ini di gunakan dalam suatu peralatan elektronik. Salah satu pengaplikasian dari regulator ini antara adalah sebagai adaptor, power supply, dan peralatan audio.
  • Rumah Tangga: Regularot satu ini, di gunakan dalam suatu peralatan rumah tangga. Salah satu pengaplikasihannya antara lain sebagai regulator kompor gas, kulkas, AC, dan pemanasan air.

Selang Las Oksi Asetilin

Selang Las Oksi Asetilin adalah Peralatan khusus yang di gunakan untuk mengalirkan suatu oksigen dan gas asetilin. Selain itu, selang ini terhubung pada regulator oksigen dan gas asetilin dan terhubung pada torch pada proses pengelasan oksi asetilin. Selang ini memiliki peran penting dalam memastikan keamanan dan kelancaran pada suatu proses pengelasan.

Karakteristik Selang Las Oksi Asetilin

  • Material: Selang pada las oksi asetilin terbuat dari bahan yang tahab terhadap suatu tekanan tinggi. Serta, selang ini juga tidak mudah berekasi dengan oksigen dan gas asetilin. Selain itu, selang satu ini biasanya terbuat dari sebuah karet sintetis atau bahan polimer khusus.
  • Lapisan: Selang satu ini, umumnya terdiri dari tiga lapisan. Lapisan pertama atau lapisan dalam berfungsi untuk menahan tekanan gas. Lapisan kedua atau lapisan tengah berfungsi sebagai pemerkuat selang. Selang ketiga atau selang luar berfungsi untuk melindungi selang dari sebuah gesekan dan kerusakan.
  • Warna: Selang pada las oksi asetilin biasanya di bedakan atas beberapa warna. Di mana selang khusus oksigen biasanya memiliki warna biru atau hijau. Sedangkan selang pada gas asetilin memiliki warna merah. Perbedaan warna ini bertujuan untuk memudahkan identifikasi dan mencegah kesalahan pada saat proses pemasangan.
  • Ukuran: Selang las oksi asetilin tersedia dalam berbagai ukuran diameter dan memiliki panjang yang dapat di sesuaikan dengan kebutuhan pengguna dalam proses pengelasan.

Fungsi Selang Las Oksi Asetilin:

  • Mengalirkan Gas: Fungsi utama selang las oksi asetilin adalah untuk mengalirkan oksigen dan gas asetilin dari tabung ke torch.
  • Menjaga Tekanan: Selang ini harus mampu menahan suatu tekanan tinggi dari oksigen dan gas asetilin agar komponen tersebut dapat di alirkan dengan lancar ke torch.
  • Keamanan: Selang las oksi asetilin harus di rancang dan di produksu dengan standar keselamatan yang tinggi. Karena selang ini di harapkan mampu untuk mecengah suatu kebocoran gas yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran atau ledakan.

Pemasangan Selang Las:

  1. PAsang selang las pada bagian naple pengeluaran gas yang ada pada regulator.
  2. Kencangkan klem pengikat selang pada naple regulator dengan obeng atau tang.
  3. Pasangan ujung selang las lainnya pada naple pembakaran las.
  4. Kencangkan klem pengikat pada selang pada naple pembakaran las dengan obeng atau tang.

Keselamatan Penggunaan Selang Las Oksi Asetilin

  • Pemeriksaan Rutun: Selang las oksi asetilin harus di periksa secara rutin untuk memastikan tidak adanya kesurakan, seperti retakan, kebocoran, atau aus.
  • Pemasangan yang Benar: Selang harus di pasang dengan benar pada regulator dan torch. Sebelum menghubungkannya dengantabung gas, dan pastikan tidak ada kebocoran pada sambungan.
  • Penggunaan yang Tepat: Selang las oksi asetilin hanya boleh di gunakan untuk mengalirkan oksigen dan gas asetilin. Jangan pernah mencoba menggunakannya untuk mengalirkan selain dari oksigen dan gas asetilin.
  • Penyimpanan yang Aman: Selang harus di simpan di tempat yang kering dan tidak terkena panas atau sinar matahari langsung.

Torch Las Oksi Asetilin

Merupakan sebuah obor dari peralatan las oksi asetilin yang di gunakan dalam proses pengelasan las oksi asetilin. Torch ini di gunakan sebagai alat untuk mencampur oksigen dan gas asetilin dalam proporsi yang tepat. Proporsi yang tepat ini nantinya akan menghasilkan nyala api yang dapat terkendali. Nyala api ini kemudian di gunakan untuk melelehkan suatu logam yang akan di sambung.

Komponen-komponen Obor (Torch) Las Oksi asetilin:

  1. Badan Obor (Torch Body): Bagian ini merupakan sebuah pegangan obor dan tempat komponen-komponen lain di pasang.
  2. Katup Pengatur Gas: Katup ini di gunakan untuk mengatur aliran gas oksigen dan asetilin secara terpisah. Dengan mengatur katup ini, operator dapat mengendalikan ukuran dan karakteristik nyala api.
  3. Ruang Penmcampuran: Di dalam obor, gas oksigen dan asetilin di campurkan dalam suang khusus sebelum keluar melalui nozzle. Pencampuran yang tepat ini sangat  penting untuk menghasilkan nyala api yang efisien dan stabil.
  4. Nozzle (Mata Obor): Nozzle merupakan sebuah ujung obor tempat nyala api keluar. Selain itu, nozzle memiliki lubang dengan ukuran yang berbeda-beda utuk menghasilkan nyala api dengan ukuran dan bentuk yang berbeda. Karena api yang keluar dari nozzle di sesuaikan dengan kebutuhan dari proses pengelasan.
  5. Selang Gas: Selang ini menghubungkan obor dengan tabung oksigen dan gas asetilin. Selang oksigen biasanya memiliki warna biru atau hijau. Sedangkan selang gas asetilin memiliki warna merah atau oran.

Nozzle

Nozzle merupakan salah satu komponen utama dalam Peralatan Las Oksi Asetilin yang memiliki peran krusial dalam proses pengelasan. Komponen ini berbentuk seperti pipa kecil yang terpasang pada ujung torch (pembakaran). Selain itu, nozzle sendiri memiliki fungsi untuk mengatur arah dan bentuk dari nyala api yang di hasilkan dalam proses pengelasan.

Fungsi Utama Nozzle pada Peralatan Las Oksi Asetilin

  1. Membentuk Nyala Api: Nozzle memiliki lubang dengan ukuran dan bentuk tertentu yang akan menentukan bagaimana oksigen dan gas asetilin bercampur dan terbakar. Bentuk lubang pada nozzle akan mempengaruhi bentuk nyala api yang di hasilkan, apakah berbentuk kerucut, silinder, atau kipas.
  2. Mengatur Ukuran Nyala Api: Ukuran lubang pada nozzle akan mempengaruhi besar kecilnya nyala api yang di hasilkan. Nozzle dengan lubang yang lebih besar akan menghasilkan nyala api yang besar dan panas. Sedangkan nozzle dengan lubang yang kecil akan menghasilkan nyala api yang lebih kecil dan fokus.
  3. Mengarahkan Nyala Api: Nozzle juga berfungsi untuk mengarahkan nyala api ke titik yang di inginkan pada benda kerja. Dengan mengatur posisi sudut nozzle, operator dapat mengendalikan arah nyala api untuk melakukan proses pengelasan dengan presisi.

Cara Memilih Nozzle yang Tepat

Pemilihan sebuah nozzle yang tepat sangat penting untuk mendapatkan hasil pengelasan yang baik. Berikut di bawah ini beberapa faktor yang perlu di pertimbangkan saat memilih nozzle anatara lain:

  • Jenis logam: Jenis logam yang akan di las akan mempengaruhi ukuran dan bentuk nyala api yang di butuhkan.
  • Ketebalan Logam: Ketebalan sebuah logam juga akan mempengaruhi ukuran nyala api yang di butuhkan.
  • Jenis Pekerjaan: Jenis pekerjaan pengelasan, apakah pengelasan umum, pengelasan sebuah pipa, atau pengelasan lembaran. Hal ini akan membutuhkan jenis nozzle yang berbeda pula karena jenis pekerjaan yang di lakukan.

Cara Kerja Peralatan Las Oksi Asetilin

Proses pengelasan oksi asetilin di mulai dengan menghubungkan tabung oksigen dan asetilin ke regulator. kemudian, selang si pasang pada regulator dan torch. Setelah itu, operator membuka katup pada tabung gas dan mengatur sebuah tekanan gas nenggunakan regulator.

Selanjutnya, operator menyalakan nyala api pada torch dengan menggunakan pematik api. Nyala api yang di hasilkan kemudian di arahkan ke logam yang akan di sambung.

Panas yang di hasilkan dari pencampuran oksigen dan gas asetilin ini akan melelehkan logam, dan dengan bantuan batang pengisi (filter metal). Operator dapat mengisi celah antara kedua logam dan membentuk sambungan yang kuat dalam proses pengelasan ini.

Pengguanaan Las Oksi Asetilin

Las oksi asetilin memiliki berbagai aplikasi dalam berbagai industri. Teknik pengelasan ini sering di gunakan dalam perbaikan dan pemeliharaan peralatan, pembuatan konstruksi ringan, serta pengelasan pipa dan pelat logam tipis. Selain itu, las oksi asetilin juga dapat di gunakan untuk memotong logam dengan menggunakan torch khusus.

Keuntungan dan Kekurangan Las Oksi Asetilin

Beberapa keuntungan dari las oksi asetilin antara lain:

  • Peralatan yang relatif murah dan mudah di dapatkan.
  • Fleksibel dan dapat di gunakan untuk berbagai jenis logam.
  • Dapat menghasilkan sambungan yang kuat dan berkualitas.
  • Dapat di gunakan untuk pengelasan dan pemotongan logam.

Sementara itu, beberapa kekurangan las oksi asetilin adalah:

  • Kecepatan pengelasan yang relatif lambat.
  • Membutuhkan keterampilan dan pengalaman yang cukup untuk menghasilkan sambungan yang baik.
  • Risiko kebakaran dan ledakan yang lebih tinggi di bandingkan dengan teknik pengelasan lainnya.

Kesimpulan

Las oksi asetilin adalah teknik pengelasan yang serbaguna dan masih banyak di gunakan dalam berbagai industri. Meskipun memiliki beberapa kekurangan, keuntungan yang di tawarkan oleh las oksi asetilin membuatnya tetap menjadi pilihan yang menarik untuk aplikasi tertentu. Dengan memahami komponen peralatan, cara kerja, serta keuntungan dan kekurangannya. Operator dapat memanfaatkan teknik pengelasan ini dengan efektif dan aman.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *