Membangun Fondasi Data Perintah CREATE TABLE SQL

Membangun Fondasi Data Perintah CREATE TABLE SQL – Dalam manajemen database, kemampuan untuk mendefinisikan struktur penyimpanan data adalah langkah fundamental. Sebelum data dapat di masukkan, di perbarui, atau di ambil, harus ada sebuah wadah terstruktur yang di sebut tabel. Proses pembuatan tabel ini di atur oleh serangkaian perintah dalam SQL (Structured Query Language), yang di kategorikan sebagai Data Definition Language (DDL).

Artikel ini akan menguraikan secara teknis penggunaan perintah DDL, khususnya CREATE TABLE, untuk membangun sebuah tabel dari awal. Pembahasan akan mencakup sintaks, pemilihan tipe data yang tepat untuk setiap kolom (atribut), dan penerapan batasan (constraint) untuk menjaga integritas data. Pemahaman terhadap proses ini merupakan prasyarat untuk melanjutkan ke operasi Data Manipulation Language (DML) seperti INSERT, UPDATE, DELETE, dan SELECT.

Tahap Persiapan: Memastikan Keberadaan Database

Sebuah tabel tidak dapat berdiri sendiri, ia harus berada di dalam sebuah kontainer yang lebih besar, yaitu database. Oleh karena itu, langkah pertama sebelum membuat tabel adalah memastikan database telah tersedia.

1. Membuat Database Baru

Jika belum ada database sama sekali, Anda perlu membuatnya terlebih dahulu. Perintah yang di gunakan adalah CREATE DATABASE. Sintaksnya mengharuskan Anda untuk memberikan nama unik bagi database tersebut.

Sebagai contoh, untuk membuat database yang akan menampung data akademik, perintahnya adalah sebagai berikut di bawah ini:

SQL

CREATE DATABASE db_akademik;

Perintah ini akan menciptakan sebuah database kosong bernama db_akademik. Setelah di eksekusi, Anda perlu mengaktifkan atau memilih database tersebut sebagai target untuk perintah-perintah selanjutnya. Hal ini di lakukan dengan perintah USE sebagai contohnya berikut di bawah ini:

SQL

USE db_akademik;

Dengan mengeksekusi perintah USE, semua operasi DDL dan DML berikutnya akan di terapkan di dalam db_akademik.

Anatomi Perintah CREATE TABLE

Setelah database aktif, fokus beralih ke pembuatan tabel. Perintah inti untuk tugas ini adalah CREATE TABLE. Sintaks dasarnya adalah sebagai berikut:

SQL

CREATE TABLE nama_tabel (
    nama_kolom1 tipe_data_kolom1 [constraint1],
    nama_kolom2 tipe_data_kolom2 [constraint2],
    ...
    nama_kolomN tipe_data_kolomN [constraintN]
);

Struktur ini terdiri dari beberapa komponen kunci yang harus di definisikan:

  • CREATE TABLE nama_tabel: Pernyataan ini mengawali proses dan menetapkan nama untuk tabel yang akan di buat. Dalam contoh ini, kita akan membuat Tabel_Mahasiswa.
  • Tanda Kurung (): Semua definisi kolom untuk tabel di tempatkan di dalam sepasang tanda kurung.
  • Definisi Kolom: Setiap baris di dalam tanda kurung mendefinisikan satu kolom (atribut). Definisi ini mencakup nama kolom, tipe data yang akan di simpan. Serta batasan opsional yang berlaku untuk kolom tersebut.

Baca juga: 8 Framework yang Wajib di Kuasai

Mendefinisikan Kolom dan Tipe Data

Setiap kolom dalam tabel harus memiliki nama dan tipe data. Tipe data adalah aturan yang menentukan jenis nilai yang dapat di simpan oleh sebuah kolom. Data yang di simpan ini seperti teks, angka, atau tanggal. Pemilihan tipe data yang benar sangat penting untuk efisiensi penyimpanan dan integritas data.

Mari kita lanjutkan dengan membuat Tabel_Mahasiswa yang memiliki tiga atribut: NIM, Nama, dan Jurusan.

1. Nama Kolom (Atribut)

Nama kolom berfungsi sebagai pengenal unik untuk setiap set data vertikal dalam tabel. Aturan penamaan yang umum adalah menggunakan huruf, angka, dan garis bawah (_), serta menghindari spasi atau karakter khusus.

2. Tipe Data Atribut

Pemilihan tipe data menentukan bagaimana database akan menangani data di kolom tersebut.

  • VARCHAR(n): Tipe data ini digunakan untuk menyimpan teks (string) dengan panjang yang bervariasi, hingga maksimum n karakter. Jika data yang dimasukkan lebih pendek dari n, ruang penyimpanan yang digunakan akan sesuai dengan panjang data aktual. Ini membuatnya efisien untuk data seperti nama atau jurusan, di mana panjangnya tidak seragam.
    • Contoh: Nama VARCHAR(100) akan mengizinkan penyimpanan nama hingga 100 karakter. Jurusan VARCHAR(50) akan menyimpan nama jurusan hingga 50 karakter.
  • CHAR(n): Berbeda dari VARCHAR, CHAR digunakan untuk menyimpan string dengan panjang yang tetap. Jika data yang dimasukkan lebih pendek dari n, sisa ruang akan diisi dengan spasi hingga mencapai panjang n. Tipe data ini cocok untuk data yang panjangnya selalu sama, seperti kode pos atau NIK, karena dapat memberikan sedikit keuntungan performa dalam beberapa sistem database.
  • INT atau INTEGER: Tipe data ini digunakan untuk menyimpan bilangan bulat (tanpa desimal). Ini cocok untuk data kuantitatif yang akan di gunakan dalam operasi matematika, seperti jumlah stok atau usia. NIM, meskipun terdiri dari angka, umumnya tidak disimpan sebagai INT. Alasannya adalah NIM tidak akan pernah di jumlahkan, di kurangi, atau di rata-ratakan. Menyimpannya sebagai VARCHAR mencegah masalah seperti hilangnya angka nol di depan (misalnya, 00123 menjadi 123 jika di simpan sebagai INT).
  • Tipe Data Lainnya: SQL menyediakan banyak tipe data lain, termasuk:
    • TEXT: Untuk string yang sangat panjang, seperti deskripsi atau isi artikel.
    • DATE: Untuk menyimpan tanggal (tahun, bulan, hari).
    • TIMESTAMP: Untuk menyimpan informasi tanggal dan waktu secara bersamaan.
    • DECIMAL(p, s): Untuk angka desimal dengan presisi tetap, ideal untuk data keuangan. p adalah total digit, dan s adalah jumlah digit di belakang koma.
    • BOOLEAN: Untuk menyimpan nilai kebenaran (TRUE atau FALSE).
3. Constraint (Batasan)

Constraint adalah aturan yang di terapkan pada kolom untuk menegakkan integritas data.

  • NOT NULL: Constraint ini memastikan bahwa sebuah kolom tidak boleh dibiarkan kosong (bernilai NULL) saat baris baru ditambahkan atau data yang ada diperbarui. Jika sebuah informasi bersifat wajib, seperti NIM dan Nama Mahasiswa, maka constraint NOT NULL harus diterapkan. Ini mencegah adanya data mahasiswa yang tidak memiliki identitas.
  • PRIMARY KEY (Kunci Utama): Ini adalah constraint yang paling fundamental. PRIMARY KEY pada sebuah kolom (atau kombinasi kolom) memiliki dua fungsi:
    1. Keunikan: Menjamin bahwa setiap nilai di kolom tersebut adalah unik. Tidak boleh ada dua baris yang memiliki nilai PRIMARY KEY yang sama.
    2. Tidak Boleh NULL: Secara implisit, sebuah PRIMARY KEY juga menerapkan NOT NULL.Kolom NIM adalah kandidat yang ideal untuk PRIMARY KEY karena setiap mahasiswa di jamin memiliki NIM yang unik dan tidak mungkin kosong.

Baca juga: Framework JavaScript dan Library Duel Alat Pengembang Web

Query Final untuk Membuat Tabel Mahasiswa

Dengan menggabungkan semua konsep di atas—nama tabel, definisi kolom, tipe data, dan constraint—kita dapat menyusun query final untuk membuat Tabel_Mahasiswa.

SQL

CREATE TABLE Tabel_Mahasiswa (
    NIM VARCHAR(10) NOT NULL PRIMARY KEY,
    Nama_Lengkap VARCHAR(100) NOT NULL,
    Jurusan VARCHAR(50) NOT NULL
);

Mari kita bedah query final ini:

  1. CREATE TABLE Tabel_Mahasiswa (: Memulai pembuatan tabel dengan nama Tabel_Mahasiswa.
  2. NIM VARCHAR(10) NOT NULL PRIMARY KEY,:
    • Mendefinisikan kolom NIM.
    • Tipe datanya VARCHAR(10), mampu menampung NIM hingga 10 karakter.
    • NOT NULL mengharuskan kolom ini untuk selalu diisi.
    • PRIMARY KEY menetapkannya sebagai pengenal unik untuk setiap baris.
  3. Nama_Lengkap VARCHAR(100) NOT NULL,:
    • Mendefinisikan kolom Nama_Lengkap untuk menampung nama mahasiswa.
    • Tipe datanya VARCHAR(100), cukup fleksibel untuk nama panjang.
    • NOT NULL mewajibkan setiap mahasiswa harus memiliki nama.
  4. Jurusan VARCHAR(50) NOT NULL:
    • Mendefinisikan kolom Jurusan.
    • Tipe datanya VARCHAR(50).
    • NOT NULL mengharuskan data jurusan untuk diisi.
  5. );: Menutup definisi tabel dan mengakhiri perintah SQL.

Setelah mengeksekusi perintah ini pada database db_akademik yang aktif, sebuah tabel kosong bernama Tabel_Mahasiswa akan terbentuk dengan struktur yang telah didefinisikan. Tabel ini siap untuk diisi data menggunakan perintah DML INSERT.

Kesimpulan

Pembuatan tabel melalui perintah CREATE TABLE adalah salah satu operasi DDL yang paling mendasar dalam SQL. Proses ini memerlukan perencanaan yang cermat dalam menentukan nama kolom, memilih tipe data yang sesuai dengan sifat data, dan menerapkan constraint seperti NOT NULL dan PRIMARY KEY untuk memastikan kualitas dan integritas data. Struktur tabel yang di rancang dengan baik adalah fondasi dari sistem database yang andal dan efisien. Setelah struktur tabel di definisikan, langkah selanjutnya dalam siklus hidup data melibatkan manipulasi data melalui perintah-perintah DML.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *