Kelistrikan Bodi Kendaraan Sepeda Motor

Kelistrikan Bodi Kendaraan Sepeda Motor merupakan sebuah sistem yang sangat penting, karena berperan penting dalam menyalurkan arus listrik ke berbagai komponen yang ada pada sepeda motor. Komponen yang ada meliputi lampu, klakson, starter, dan komponen elektronik lainnya. Sistem ini memastikan kendaraan dapat berfungsi dengan baik dan aman, terutama saat berkendara di malam hari atau dalam kondisi cuaca yang buruk.

Komponen Utama dar Kelistrikan Bodi Kendaraan Sepeda Motor

Sistem kelistrikan bodi terdiri dari beberapa komponen utama, antara lain:

  1. Aki (Battery): Sebagai sumber tenaga listrik utama.
  2. Spul: Menghasilkan arus listrik AC (bolak-balik) untuk mengisi aki dan menyalakan lampu.
  3. Regulator (Kiprok): Mengubah arus AC menjadi DC (searah) dan mengatur tegangan.
  4. Kabel-kabel: Menyalurkan arus listrik ke berbagai komponen.
  5. Saklar-saklar: Mengontrol aliran listrik ke komponen tertentu (misalnya, saklar lampu, saklar starter).
  6. Fuses: Melindungi rangkaian listrik dari kerusakan akibat arus pendek.
  7. Komponen Penerangan: Lampu depan, lampu belakang, lampu sein, dan lampu rem.
  8. Komponen Lain: Klakson, starter, dan komponen elektronik lainnya.

Aki (Battery)

Aki atau baterai adalah sebuah komponen penting dalam sistem kelistrikan kendaraan, termasuk sepeda motor. Sederhananya, aki berfungsi sebagai penyimpanan energi listrik. Energi listrik ini kemudian di salurkan ke berbagai komponen listrik pada kendaraan saat di butuhkan.

Baca Juga :  Peralatan Dan Pembuatan Fiberglass

Fungsi Utama Aki

  • Sumber Daya Awal: Aki berperan sebagai sumber daya listrik utama saat mesin kendaraan belum di hidupkan. Energi listrik dari aki di gunakan untuk menghidupkan stater, menyalakan lampu, klakson, dan komponen elektronik lainnya.
  • Menstabilkan Tegangan: Aki membantu menstabilkan tegangan listrik yang di hasilkan oleh generator atau alternator. Saat mesin bekerja, generator akan menghasilkan listrik AC yang  kemudian di ubah menjadi DC oleh regulator. Aki  akan menyerap kelebihan listrik dan melepaskannya saat di butuhkan, sehingga tegangan listrik pada sistem pada sistem kelistrikan kendaraan menjadi stabil.
  • Cadangan Daya: Aki berfungsi sebagai cadangan daya listrik saat terjadi penurunan tegangan atau saat generator/alternator tidak berfungsi sengan baik.

Cara Kerja Aki

Aki bekerja berdasarkan prinsip reaksi kimia. Di dalam aki terdapat elektroda positif dan negatif yang terendam dalam elektrolit (larutan asam sulfat). Ketika terjadi aliran arus listrik, terjadi reaksi kimia yang menyebabkan elektron mengalir dari elektroda negatif ke elektroda positif. Proses ini yang nantinya menghasilkan energi listrik.

Proses Pengisian Ulang Aki

Aki dapat di isi ulang dengan cara menghubungkannya dengan sumber arus listrik. Proses pengisian ulang ini akan membalikan reaksi kimia yang terjadi saat aki gi gunakan, sehingga elektroda dan elektrolitnya akan kembali ke kondisi semula.

Baca Juga :  T-Rex Motor Listrik Baru Dari Polytron Yang Segera Meluncur

Jenis-jenis Aki

  • Aki Basah: Jenis aki yang paling umum untuk di gunakan pada sepeda motor. Aki basah menggunakan elektrolit cair (asam sulfat) yang perlu di isi ulang secara berkala.
  • Aki Kering (MF atau Maintenance Free): Jenis aki yang tidak memerlukan perawatan. Karena jenis aki yang satu ini memiliki elektroliy yang sudah di serap oleh bahan penyerapnya.

Perawatan Aki

  • Periksa Tingkat Elektrolit: Untuk aki basah, perlu di lakukan pengecekan secara berkala terhadap tingkat elektrolit. Jika elektrolit berkurang, tambahkan air aki yang sesuai.
  • Bersihkan Terminal Aki: Terminal aki yang kotor dapat menyebabkan koneksi listrik menjadi buruk. Bersihkan terminal aki secara berkala dengan sikat kawat dan oleskan sedikit vaselin.
  • Hindari Pengisian Berlebih: Pengisian aki yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada aki.
  • Ganti Aki secara Berkala: Aki memiliki umur pakai tertentu. Ganti aki dengan yang baru jika sudah tidak mampu menyimpan daya listrik dengan baik.

Spul

Spul merupakan sebuah komponen yang penting dalam sistem kelistrikan sepeda motor.  Kenapa spul ini penting? karena sepul sendiri memiliki fungsi sebagai penghasil energi listrik. Energi listrik yang di hasilkan dari spul berasal dari energi mekanik yang di hasilkan oleh putaran mmesin sepeda motor.

Baca Juga :  Bahan Pembuat Fiberglass

Spul bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Sedehananya, ketika sebuah konduktor (dalam hal ini, lilitan kawat tembaga pada spul) di potong oleh medan magnet yang berubah-ubah. Maka hal ini akan timbul arus listrik pada konduktor tersebut.

Fungsi Utama Spul

  • Menghasilkan Listrik AC: Spul menghasilkan sebuah arus listrik bolak-balik (AC) yang di gunakan untuk mengisi aki.
  • Mendukung Sistem Pengapian: Pada beberapa jenis sepeda motor, spul juga terlidat dalam sistem pengapian. Arus listrik yang di hasilkan oleh spul akan di ubah mendai arus listrik searah (DC) oleh komponen lain seperti kiprok sebelum di gunakan untuk menghasilkan bunga api pada busi.
  • Menyediakan Listrik untuk Komponen Lain: Selain di gunakan untuk mengisi daya pada aki, dan mendukung sistem pengapian. Spul juga menyediakan listrik untuk komponen-komponen lainnya. Komponen lain ini meliputi lampu, klakson, dan komponen elektronik pada kendaraan sepeda motor.

Jenis-jenis Spul

  • Spul Pengisian: Berfungsi untuk mengisi daya pada aki.
  • Spul Pengapian: Berfungsi untuk menghasilkan tegangan tinggi yang di perlukan untuk membakar campuran udara dan bahan bakar pada busi.

Regulator (Kiprok)