Memahami Sistem Rem Pada Sepeda Motor

Memahami sistem rem pada sepeda motor merupakan hal yang penting bagi seorang mekanik. Sistem rem sepeda motor merupakan suatu rancangan untuk mengontrol kecepatan pada sepeda motor. Sistem rem ini, berfungsi untuk memperlambat suatu kecepatan atau menghentikan laju dari sepeda motor.

Penggunaan sistem rem pada sepeda motor sendiri, bertujuan untuk meningkatkan keselamatan serta untuk memperoleh keamanan pada pengendara.

Perinsip kerja dari rem sendiri yaitu dengan mengubah energi gerak/kinetik menjadi energi panas dalam bentuk gesekan. Sistem pada rem yang mengubah energi kinetik menjadi energi panas, hal ini berkebalikan dengan yang terjadi pada sistem mesin.

Dalam suatu sistem mesin sendiri, mengubah suatu energi panas menjadi energi kinetik. Energi kinetik sendiri dapat kita deskripsikan sebagai gerakan sepeda motor. Sedangkan energi panas merupakan hasil dari gesekan antara komponen rem saat kita oprasikan.

Gesekan (friction) merupakan faktor utama dalam suatu sistem pengereman. Oleh karena itu, komponen pada yang di buat untuk sistem rem harus mempunyai sifat bahan yang tidak hanya menghasilkan jumlah gesekan yang besar. Tetapi juga harus memiliki ketahanan terhadap gesekan dan tidak menghasilkan panas yang dapat menyebabkan bahan tersebut meleleh atau berubah bentuk. Bahan-bahan yang tahan terhadap gesekan tersebut biasanya merupakan gabungan dari beberapa bahan yang di satukan dengan melakukan perlakuan tertentu. Sejumlah bahan tersebut antara lain:

    1. Tembaga,
    2. Kuningan,
    3. Timah,
    4. Grafit,
    5. Karbon,
    6. Kevlar,
    7. Resin/damar,
    8. Fiber.

Semua jenis bahan tersebut di gabungkan dengan melakukan perlakuan khusus serta di tambah bahan-bahan aditif/tambahan lainnya.

Baca juga: Teknik Perbaikan Otomotif

Baca Juga :  Apa Itu Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Serta Lingkungan Hidup (K3LH)?

Macam-macam Sistem Rem Pada Sepeda Motor

Ada dua jenis sistem rem yang ada pada sepeda motor, yang berdasarkan dari mekanisme penggerakannya yaitu sistem rem penggerak mekanis dan sistem rem penggerak hidrolik.

Sistem Rem Penggerak Mekanis

Rem penggerak mekanik merupakan sistem pengereman yang menggunakan gaya mekanis untuk menghasilkan tekanan yang di perlukan untuk menghentikan kendaraan. Sistem ini bekerja dengan cara menarik atau mendorong komponen rem, seperti kampas rem atau sepatu rem, ke permukaan yang diam untuk menghasilkan gesekan. Gesek ini kemudian mengurangi laju dari kendaraan.

Rem penggerak mekanik dapat di temukan pada berbagai jenis kendaraan, termasuk mobil, sepeda motor, dan sepeda. Sistem ini biasanya lebih sederhana dan lebih murah daripada sistem pengereman hidrolik, tetapi juga kurang efisien.

Berikut adalah beberapa komponen utama rem penggerak mekanik:

  • Tuas rem: Tuas rem adalah komponen yang di tekan oleh pengemudi untuk mengaktifkan sistem rem.
  • Kabel rem: Kabel rem adalah komponen yang menghubungkan tuas rem ke komponen rem.
  • Komponen rem: Komponen rem adalah komponen yang menghasilkan gesekan untuk menghentikan kendaraan. Komponen rem dapat berupa kampas rem atau sepatu rem.

Berikut adalah cara kerja rem penggerak mekanik:

  1. Pengemudi menekan tuas rem.
  2. Kabel rem menarik komponen rem.
  3. Komponen rem menekan permukaan yang diam.
  4. Gesek antara komponen rem dan permukaan yang diam mengurangi laju kendaraan.

Rem penggerak mekanik memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, antara lain:

Kelebihan:

  • Lebih sederhana dan lebih murah daripada sistem pengereman hidrolik.
  • Lebih mudah di rawat.

Kekurangan:

  • Kurang efisien daripada sistem pengereman hidrolik.
  • Lebih rentan terhadap kerusakan.

Rem penggerak mekanik biasanya di gunakan pada kendaraan-kendaraan yang relatif ringan, seperti sepeda motor dan sepeda. Sistem ini juga sering di gunakan pada motor-motor keluaran lama.

Baca juga: Mengenal Piston Salah Satu Komponen Dalam Mesin

Sistem Rem Penggerak Hidrolik