Mengenal Lebih Dekat Abrasif Kertas Amplas
Mengenal Lebih Dekat Abrasif Kertas Amplas – Dalam berbagai pekerjaan, mulai dari pertukangan kayu, finishing logam, hingga perbaikan bodi otomotif. Abrasif seringkali berhadapan dengan permukaan benda yang kasar ataupun tidak rata. Di sinilah peran penting dari peralatan abrasif, dan salah satu yang paling umum di gunakan adalah kertas amplas atau sandpaper.
Fungsi Utama Amplas:
Sederhana namun krusial, fungsi utama abrasif amplas adalah untuk mengikis atau menghaluskan permukaan benda kerja melalui proses penggosokan. Butiran-butiran abrasif yang melekat pada permukaan kertas akan mengikis material yang lebih lunak, menghasilkan permukaan yang lebih halus dan rata sesuai dengan kebutuhan.
Memahami Tingkat Kekasaran Amplas:
Salah satu hal mendasar yang perlu di pahami tentang amplas adalah tingkat kekasarannya. Hal ini di tunjukkan oleh angka yang tercantum di bagian belakang kertas amplas. Angka ini di kenal sebagai grit.
Semakin besar angka grit, maka semakin halus dan rapat susunan pasir amplas tersebut. Sebaliknya, angka grit yang lebih kecil menunjukkan amplas yang lebih kasar dengan butiran abrasif yang lebih besar dan renggang.
Dalam konteks perbaikan dan penyelesaian bodi otomotif, amplas memegang peranan vital dalam beberapa tahapan, termasuk:
- Menggosok lapisan cat: Menghilangkan lapisan cat lama atau mempersiapkan permukaan untuk lapisan cat baru.
- Menghaluskan dempul (filler): Membentuk dan meratakan lapisan dempul agar sesuai dengan kontur bodi.
- Menghaluskan surfacer (primer): Mempersiapkan permukaan sebelum aplikasi cat dasar.
Konstruksi Amplas: Perpaduan Material Abrasif dan Backing
Amplas termasuk dalam kategori material abrasif yang d ibuat melalui proses perlekatan (coated abrasive). Secara fundamental, amplas terdiri dari tiga bagian utama yang di satukan:
- Material Abrasif: Inilah “pasir” yang berfungsi untuk mengikis permukaan benda kerja.
-
Material adhasif: Merupakan bahan perekat yang di gunakan untuk menempelkan dua permukaan atau lebih secara bersamaan. Istilah “adhasif” sering di gunakan secara sinonim dengan “perekat” atau “lem”.
- Material Backing: Merupakan lapisan dasar yang menopang material abrasif. Material ini harus fleksibel dan kuat agar amplas dapat di gunakan dengan efektif.
Baca juga: Las Busur Nyala Listrik
Jenis-jenis Material Backing:
Material backing pada amplas sangat bervariasi, di sesuaikan dengan kebutuhan aplikasi yang berbeda:
- Kertas: Pilihan yang ekonomis dan umum untuk pengamplasan kering. Kekurangannya adalah tidak tahan air.
- Kertas Tahan Air (Waterproof Paper): Di lapisi dengan material khusus sehingga tahan terhadap air dan dapat di gunakan untuk pengamplasan basah (wet-sanding).
- Kain: Lebih kuat dan fleksibel di bandingkan kertas, cocok untuk aplikasi yang membutuhkan daya tahan lebih.
- Synthetic Fiberglass: Sangat kuat, tahan lama, dan fleksibel, sering di gunakan untuk aplikasi yang berat.
Pemilihan material backing sangat penting. Amplas dengan backing kertas tidak cocok untuk pengamplasan basah karena akan mudah rusak. Sebaliknya, amplas dengan backing tahan air, kain, atau synthetic fiberglass dapat di gunakan untuk pengamplasan basah maupun kering. Selain itu, pemilihan material backing dapat di tentukan berdasarkan kekuatan, fleksibilitas, serta kondisi permukaan benda kerja.
Material Abrasif pada Amplas: Si “Pengikis” yang Efektif
Terdapat dua jenis material abrasif yang paling umum di gunakan dalam amplas untuk perbaikan dan penyelesaian bodi otomotif:
-
Silicon Carbide: Partikel abrasif ini memiliki karakteristik unik yaitu terpecah-pecah menjadi butiran kecil saat di gunakan. Sehingga hal ini, membuatnya secara konstan memunculkan tepian baru yang tajam. Sifat ini menjadikannya sangat ideal untuk mengamplas material yang relatif lunak, seperti lapisan cat.
-
Aluminium Oxide (Oxidized Aluminium): Material ini di kenal sangat kuat dan tahan aus. Kekerasannya membuatnya sangat cocok untuk mengamplas material yang lebih keras, termasuk beberapa jenis cat.
Metode Pelekatan: Mengikat Abrasif dengan Backing
Cara material abrasif di lekatkan pada backing material juga memengaruhi kinerja dan daya tahan amplas. Beberapa metode pelekatan yang umum meliputi penggunaan lem dan ikatan resin.
-
Pelekatan dengan Lem: Metode tradisional ini masih di gunakan, namun amplas dengan pelekatan lem memiliki keterbatasan. Mereka tidak tahan terhadap suhu tinggi dan air, sehingga hanya cocok untuk pengamplasan kering.
-
Pelekatan dengan Ikatan Resin: Metode ini di gunakan untuk amplas tahan air. Material abrasif di lekatkan pada backing tahan air (kertas, kain, atau synthetic fiberglass) menggunakan resin yang tahan air. Ikatan resin memberikan daya tahan yang lebih baik terhadap air dan memungkinkan penggunaan dalam kondisi basah.
Jenis Pelekatan Material Abrasif:
Selain jenis bahan perekat, cara partikel abrasif di tata pada backing material juga penting dan di bedakan menjadi dua jenis:
-
Pelekatan Lapisan Terbuka (Open Coat): Pada metode ini, partikel abrasif di lekatkan dengan kerapatan yang rendah, menciptakan jarak atau pori-pori yang cukup lebar di antara butiran-butiran abrasif. Keuntungan utama dari pelekatan lapisan terbuka adalah kemampuannya untuk melepaskan material yang di amplas. Sehingga hal ini, mencegah penyumbatan pada permukaan amplas. Metode ini umumnya di gunakan pada amplas untuk pengamplasan kering.
-
Pelekatan Lapisan Tertutup (Closed Coat): Di sini, partikel abrasif di tempelkan pada backing material secara rapat. Amplas dengan pelekatan lapisan tertutup sangat sesuai untuk pengamplasan basah (wet-sanding). Cairan yang di gunakan selama pengamplasan basah membantu melepaskan material yang di amplas dari pori-pori partikel abrasif. Sehingga hal ini, mengurangi risiko terjadinya penyumbatan permukaan amplas.
Klasifikasi Kekasaran Amplas (Grit): Panduan Pemilihan yang Tepat
Seperti yang telah di sebutkan sebelumnya, tingkat kekasaran amplas atau grit di nyatakan dalam kode penomoran. Nomor grit ini biasanya tercetak di bagian belakang material backing amplas. Semakin besar nomor grit, semakin halus partikel abrasifnya.
Tabel berikut memberikan gambaran untuk mengenal klasifikasi grit abrasif kertas amplas dan jenis pekerjaan yang sesuai:
Nomor Grit | Tingkat Kekasaran | Aplikasi Umum |
40 – 60 | Sangat Kasar | Pengupasan cat tebal, penghilangan karat berat, pembentukan kasar material |
80 – 120 | Kasar | Penghilangan cat dan dempul awal, pembentukan dan perataan permukaan yang tidak rata |
150 – 180 | Sedang Kasar | Penghalusan setelah penggunaan amplas kasar, persiapan sebelum aplikasi dempul atau surfacer |
220 – 320 | Sedang Halus | Penghalusan lapisan dempul atau surfacer, persiapan akhir sebelum cat dasar |
400 – 600 | Halus | Penghalusan cat dasar, persiapan sebelum aplikasi cat lapisan atas, penghilangan cacat kecil pada cat |
800 – 1200 | Sangat Halus | Penghalusan lapisan cat akhir untuk menghilangkan tekstur jeruk (orange peel), persiapan untuk pemolesan |
1500 – 2000+ | Sangat Halus | Penghalusan akhir sebelum pemolesan, penghilangan goresan halus pada lapisan cat |
Pentingnya Memilih Grit yang Tepat:
Sebelum memulai pekerjaan mengamplas, pemilihan nomor grit yang tepat adalah faktor krusial yang akan memengaruhi hasil akhir dan efisiensi waktu pengerjaan.
Baca juga: Peralatan Las Busur Nyala Listrik
Contoh Kesalahan Pemilihan Grit:
- Menggunakan amplas yang terlalu halus (misalnya #600) untuk mengupas cat asli akan membuang banyak waktu dan tenaga karena proses pengikisan akan sangat lambat.
- Jika lapisan top coat di aplikasikan setelah mengupas permukaan dengan amplas yang terlalu kasar (misalnya #60), permukaan akhir tidak akan pernah halus, terlepas dari berapa banyak lapisan yang di aplikasikan. Goresan kasar dari grit #60 tidak akan mudah di hilangkan oleh grit #200.
Prinsip Penggunaan Grit yang Benar:
Kunci untuk mendapatkan hasil pengamplasan yang optimal adalah berganti ke grit yang lebih halus secara bertahap. Tujuannya adalah untuk menghilangkan goresan yang di tinggalkan oleh amplas dengan grit sebelumnya. Dengan melakukan ini, permukaan akan menjadi semakin halus secara progresif.
Kesimpulan:
Kertas amplas adalah alat abrasif yang tak tergantikan dalam berbagai pekerjaan finishing. Mengenal berbagai jenis abrasif kertas amplas berdasarkan material backing, material abrasif, metode pelekatan, dan terutama klasifikasi kekasaran (grit) akan memungkinkan kita untuk memilih amplas yang tepat untuk setiap tahapan pekerjaan. Dengan pemilihan dan penggunaan yang benar, amplas akan menjadi sahabat setia dalam menciptakan permukaan yang halus dan berkualitas tinggi.