Mengenal Lebih Dekat Material Abrasif
Mengenal Lebih Dekat Material Abrasif – Dalam berbagai kegiatan manufaktur, perbaikan, hingga pekerjaan rumah tangga, kita seringkali berhadapan dengan kebutuhan untuk menghaluskan, memotong, atau mengikis permukaan suatu benda kerja. Di sinilah peran penting dari abrasif. Abrasif adalah sebuah material keras dan tajam yang di rancang khusus untuk mengikis permukaan material lain yang lebih lunak. Cara kerjanya cukup sederhana, yakni dengan menggosokkan material abrasif pada permukaan benda kerja yang ingin di ubah.
Abrasif hadir dalam berbagai bentuk dan di aplikasikan pada beragam peralatan, seperti:
- Batu pengasah: Di gunakan untuk menajamkan alat-alat pemotong seperti pisau dan gunting.
- Gerinda: Mesin yang menggunakan roda abrasif berputar untuk mengikis, memotong, atau menghaluskan permukaan benda kerja.
- Pemotong logam: Beberapa alat pemotong logam menggunakan partikel abrasif untuk melakukan pemotongan yang presisi.
- Coated abrasives: Partikel abrasif yang di lekatkan pada material lentur seperti kertas atau kain, contohnya amplas.
Baca juga: Las Busur Nyala Listrik
Ragam Material Abrasif: Alami dan Sintetis
Sumber material abrasif sangat beragam, mulai dari mineral alami yang di temukan di bumi hingga material sintetis yang di rancang di laboratorium. Berikut adalah beberapa jenis material abrasif yang umum di gunakan saat ini:
1. Abrasif Alami
-
Batu Api (Flint): Merupakan batuan kwarsa yang banyak di temukan. Namun, tidak semua batu api cocok di gunakan sebagai abrasif. Batu api yang baik berwarna keabu-abuan hingga agak merah muda. Bongkahan batu api di pecah menjadi butiran sesuai tingkat kekasaran yang di inginkan. Setelah batu ini api pecahkan, batu api kemudian di lekatkan pada kertas untuk menghasilkan flint sandpaper (amplas batu api). Sayangnya, abrasif dari batu api cenderung cepat tumpul dan tidak tahan lama.
-
Batuan Garnet: Dalam ukuran besar dan kemurnian tinggi, garnet di kenal sebagai batu mulia untuk perhiasan. Namun, garnet berukuran kecil dengan kemurnian rendah di pecah untuk di jadikan abrasif, menghasilkan garnet sandpaper (amplas garnet). Keunggulan garnet terletak pada keuletan dan kekuatannya yang tinggi, hampir setara dengan intan. Ketika di gunakan, butiran garnet yang terpecah akan membentuk permukaan tajam baru. Hal ini, memberikan daya kikis dan daya tahan yang sangat baik untuk penggunaan jangka panjang.
-
Batu Gosok (Emery): Material abrasif alami ini memiliki kekerasan yang sangat tinggi dan sering di gunakan dalam bentuk bubuk, butiran, atau dalam ukuran besar untuk pekerjaan gerinda dan pengkilapan. Batu gosok berwarna hitam dan tersusun dari oksida besi (iron oxide) dan korundum (alumunium oxide). Butiran batu gosok cenderung lebih bulat di bandingkan batu api atau garnet, sehingga lebih cocok untuk pengkilapan daripada pemotongan.
2. Abrasif Sintetis
-
Silicon Carbide (SiC): Di buat melalui proses pemanasan campuran pasir dan karbon dalam dapur listrik. Kristal silicon carbide sangat keras dan tajam. Sehingga hal ini, banyak di gunakan sebagai abrasif dalam bentuk amplas (sandpaper).
-
Aluminium Oxide (Al₂O₃): Abrasif sintetis ini di produksi dari bauksit (salah satu bentuk tanah liat) yang di campur dengan arang kokas dan serbuk besi. Kemudian abrasif sintetis ini, di panaskan pada suhu tinggi dalam dapur listrik. Material yang di hasilkan berwarna merah kecoklatan dan di pecah menjadi butiran kristal. Butiran aluminium oxide kasar, menggumpal, dan tidak mudah pecah. Sehingga hal ini, sangat baik untuk pekerjaan berat seperti penggerindaan dan pemotongan baja serta logam keras lainnya. Di bandingkan abrasif lain yang di sebutkan, aluminium oxide memiliki kekuatan dan ketahanan yang paling unggul.
Baca juga: Metode Sambungan dalam Pembuatan Bodi Otomotif
Aplikasi Abrasif Berdasarkan Jenis Material
Pemilihan jenis abrasif sangat bergantung pada jenis pekerjaan dan material benda kerja. Secara umum, material abrasif dari batu api dan batu gosok lebih cocok untuk pekerjaan rumah tangga yang ringan. Sementara itu, garnet, silicon carbide, dan aluminium oxide lebih banyak di gunakan dalam aplikasi industri yang membutuhkan kinerja dan daya tahan yang lebih tinggi.
Dalam industri perbaikan dan penyelesaian bodi otomotif, silicon carbide dan aluminium oxide menjadi pilihan utama karena kemampuannya dalam menghaluskan dan membentuk permukaan dengan baik.
Kesimpulan
Abrasif memegang peranan krusial dalam berbagai proses pengerjaan material. Mengenal mengenai jenis-jenis material abrasif, karakteristik uniknya, serta aplikasinya yang sesuai akan membantu kita dalam memilih abrasif yang tepat untuk mencapai hasil yang optimal. Mulai dari mengasah pisau di dapur hingga membentuk komponen presisi di pabrik, material keras dan tajam ini adalahTool yang tak tergantikan.