Pemeliharaan Otomotif

Pemeliharaan otomotif atau sering di sebut sebagai perawatan berkala pada mesin kendaraan adalah suatu kegiatan yang melakukan aktifitas kerja. Kegiatan kerja ini meliputi berbagai kegiatan seperti merawat, menyetel, memperbaiki, mengganti komponen yang di lakukan selama kurun waktu tertentu. Perawatan mesin kendaraan ini bertujuan untuk mendapat performa kinerja pada mesin yang di harapkan mesin mendekati spesifikasi semula (mesin baru).

Kendaraan bermotor sangat banyak jenis dan berbagai merknya. Dalam setiap jenis dan merk ini pastinya memiliki berbagai macam komponen yang tentunya berbeda-beda. Setiap komponen dalam penggunaannya akan mendapatkan berbagai kondisi beban seperti beban panas, beban tekanan, beban benturan, beban kimia, dan lain sebagainya.

Komponen pada mesin kendaraan apabila semakin lama penggunaannya akan aus, longgar, tidak presisi, dan mengalami penurunan kinerja. Sehingga komponen pada mesin akan mempengaruhi  kinerja atau performa pada mesin kendaraan. Oleh karena itu di perlukan adanya mengenai perawatan berkala.

Dalam perbedaan antara kendaraan yang melakukan perawatan rutin dengan kendaraan yang tidak melakukan perawatan akan terlihat pada performa mesin kendaraan. Karena dalam perawatan rutin performa dan kondisi mesin pastinya akan mendekati spesifikasi semula, sementara mesin kendaraan yang tidak melakukan perawatan pastinya akan mengalami berbagai macam kendala.

Pada dasarnya perawatan atau pemeliharaan otomotif adalah suatu kegiatan yang di lakukan untuk menjaga kondisi suatu mesin atau peralatan agar tetap dalam kondisi baik dan dapat berfungsi secara optimal. Selain itu perawatan dapat di bagi menjadi dua jenis, yaitu perawatan terencana dan perawatan tidak terencana.

Baca Juga :  Pentingnya Penggunaan Email Profesional Dalam Dunia Bisnis

Baca juga:

Perawatan Terencana

Jenis perawatan yang di lakukan berdasarkan perencanaan yang sudah di tetapkan atau sudah di jadwalkan. Perawatan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada mesin atau peralatan. Sehingga dalam perawatan ini dapat meningkatkan umur dan kinerjanya dari komponen pada mesin kendaraan. Selain itu, perawatan terencana dapat di bagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Perawatan terjadwal

Scheduled maintenance atau perawatan terjadwal adalah perawatan yang di lakukan secara teratur dan periodik dalam kurun waktu yang di tentukan berdasarkan berbagai rekaman data masa lalu.

  • Perawatan pencegahan (preventive maintenance)

Preventive maintenance adalah perawatan yang di lakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada mesin atau peralatan. Perawatan ini di lakukan dengan cara mengganti atau memperbaiki bagian-bagian mesin atau peralatan yang sudah aus atau rusak.

Perawatan Tidak Terencana

Jenis perawatan yang di lakukan karena adanya indikasi pada mesin atau peralatan yang kurang maksimal. Indikasi pada mesin atau peralatan yang kurang maksimal ini, terjadi karena dalam melakukan proses produksi atau kurang maksimal dalam kinerjanya. Perawatan ini bertujuan untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi pada mesin atau peralatan atau komponen pada mesin. Sehingga komponen pada mesin ini dapat mencegah terjadinya kerusakan yang lebih besar. Selain itu perawatan tidak terencana dapat di bagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Perawatan korektif
Baca Juga :  Perbaikan Sistem Pelumasan

Corrective maintenance atau perawatan korektif adalah perawatan yang di lakukan untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi pada mesin atau peralatan.

  • Perawatan darurat

Emergency maintenance atau perawatan darurat adalah perawatan yang di lakukan untuk mengatasi kerusakan yang terjadi pada mesin atau peralatan secara tiba-tiba.

Berikut adalah tabel perbandingan antara perawatan terencana dan perawatan tidak terencana:

Karakteristik Perawatan Terencana Perawatan Tidak Terencana
Perencanaan Ada Tidak ada
Waktu pelaksanaan Terjadwal Sesuai kebutuhan
Tujuan Mencegah kerusakan Memperbaiki kerusakan
Jenis Terjadwal, pencegahan Korektif, darurat
Keuntungan Meningkatkan umur dan kinerja mesin Mencegah kerusakan lebih besar
Kelemahan Biaya lebih tinggi Waktu dan biaya tidak terprediksi

Pemilihan jenis perawatan yang tepat tergantung pada kondisi mesin atau peralatan yang akan di rawat. Perawatan terencana lebih di anjurkan untuk di lakukan pada mesin kendaraan. Karena dapat mencegah terjadinya kerusakan pada mesin atau peralatan, sehingga dapat meningkatkan umur dan kinerjanya. Namun, perawatan tidak terencana juga penting untuk di lakukan, terutama untuk mengatasi kerusakan yang terjadi secara tiba-tiba.

Contoh Jadwal Perawatan

Komponen pada mesin kendaraan dapat mengalami terjadinya suatu kerusakan. Namun kerusakan pada komponen mesin tidak akan terjadi secara tiba-tiba kecuali terjadinya insiden. Kerusakan yang terjadi pada komponen mesin yang bukan di karenakan insiden, biasanya akan terlihat atau terasa gejal-gejala kerusakannya.

Baca Juga :  Teknologi Otomotif Dalam Penerapan Elektronik

Seorang pemilik kendaraan atau pengemudi perluh untuk mengetahui sedikit mengenai gejala kerusakan atau bagaimana cara untuk mengatasi kerusakan. Sebagai seorang pengemudi perluh untuk melakukan suatu pengecekan kendaraan sebelum kendaraan di gunakan. Hal ini bertujuan untuk mencegah  insiden atau terjadinya kerusakan yang berat. Pemeriksaan rutin (sebelum kendaraan di pakai) yang perlu di lakukan pengemudi antara lain:

  1. Pemerikasaan baterai→ periksa kondisi baterai dari terminal baterai, kontak baterai, dan jumlah air baterai (jika menggunakan accu basah). Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui mengenai kondisi pada baterai kendaraan.
  2. Pemeriksaan sistem pendingi→ melakukan pemeriksaan  volume air pada radiator dan reservoir radiator. Kegiatan ini memiliki tujuan untuk mengetahui kondisi pada sistem pendinginan pada mesin.
  3. Pemeriksaan tekanan ban→ melakukan pengecekan pada tekanan ban kendaraan. Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang merugikan pengendara.
  4. Pemeriksaan lampu, klakson, dan komponen lainnya.

Service atau perbaikan kendaraan yang mengalami kerusakan harus di perbaiki oleh seorang ahli mekanik atau montir di bengkel dengan peralatan yang lengkap. Dalam hal pemeliharaan otomotif ini kerusakan yang terjadi biasanya dapat di rasakan oleh seorang pengendara dengan indera manusianya.Seperti indra pencium, pengamatan, pendengaran, dan perabaan rasa gerakan.