Sistem PGM-FI Pada Sepeda Motor

Sistem PGM-FI Pada Sepeda Motor – PGM-FI atau Programmed Fuel Injection merupakan sistem injeksi bahan bakar elektronik digital yang di berikan oleh Honda untuk mesin pembakaran dalam. Sistem elektronik ini bertugas untuk memasok bahan bakar dan oksigen secara tepat sesuai kebutuhan mesin di setiap keadaan di dalam proses pembakaran.

Selain itu, sistem injeksi ini mengandalkan peran berbagai macam komponen yang mengirimkan sinyal informasi ke pusat kontrol mesin ECM. ECM (Engine Control Module), merupakan rangkaian untuk mengontrol kinerja mesin kendaraan tepatnya mesin-mesin yang ada pada sistem pembakaran bahan bakar.

Cara kerja dari ECM sendiri yaitu dengan memberikan sinyal perintah ke komponen keluaran di dalam mesin untuk menghasilkan tenaga maksimal secara efisien dengan emisi yang ramah lingkungan.

Komponen Sistem PGM-FI Pada Sepeda Motor

Berikut adalah beberapa komponen utama sistem PGM-FI pada sepeda motor:

DLC (Dual Level Control) 

Pada sistem PGM-FI (Programmed Fuel Injection) sepeda motor Honda, terdapat fitur bernama DLC (Dual Level Control). Fitur ini merupakan pengembangan teknologi injeksi Honda yang memiliki fungsi untuk mengoptimalkan performa dan efisiensi bahan bakar pada kondisi jalan yang berbeda.

Injector

Injector merupakan komponen penting di dalam sistem PGM-FI (Programmed Fuel Injection) pada sepeda motor. Selain itu, fungsi dari injector ini yaitu untuk menyemprotkan bahan bakar (bensin) ke dalam ruang bakar mesin dengan presisi tinggi pada waktu yang tepat. Hal ini memungkinkan pembakaran yang lebih optimal dan efisien. Sehingga menghasilkan berbagai keuntungan bagi pengendaranya.

Baca juga: Sistem Injeksi pada Sepeda Motor

Engine Control Module (ECM)

Engine Control Module (ECM), atau juga di kenal sebagai Elektronic Control Unit (ECU) merupakan otak dari sistem pada PGM-FI pada sepeda motor.

Fungsi Utama ECM

  • Mengontrol sistem injeksi bahan bakar: ECM menerima data dari berbagai sensor tentang kondisi yang ada pada mesin. Selain itu, ECM nantinya akan menggunakan data tersebut untuk menghitung jumlah bahan bakar yang di butuhkan. ECM kemudian mengirim sinyal ke injector untuk menyemprotkan bahan bakar ke dalam ruang bakar dengan presisi tinggi.
  • Mengontrol sistem pengapian: ECM menentukan waktu yang tepat untuk memicu busi agar menghasilkan percikan api untuk membakar campuran bahan bakar dan udara.
  • Mengontrol sistem emisi: ECM membantu mengurangi emisi gas buang dengan cara memantau, dan mengontrol berbagai komponen sistem emisi. Komponen sistem emisi ini seperti Katalisator, dan sensor oksigen.
  • Menyimpan data: ECM menyimpan data tentang kinerja mesin, yang dapat di gunakan untuk mendiagnosis masalah dan melakukan servis.
Baca Juga :  Pengertian Jenis Dan Fungsi Sekrup Dalam Metode Sambungan

Komponen Utama ECM

  • Microprocessor: Merupakan otak dari ECM dan bertanggung jawab untuk memproses data dari sensor dan mengontrol berbagai aktuator.
  • Memory: Menyimpan data dan program yang di butuhkan ECM untuk beroperasi.
  • Input/output (I/O): Menghubungkan ECM ke sensor dan aktuator lainnya.
  • Power supply: Menyiapkan data ke ECM.

Sensor EOT

Sensor EOT atau Engine Oil Temperatur sensor merupakan suatu sensor yang penting dalam sistem PGM-FI pada sepeda motor. Karena fungsi dari sensor ini yaitu untuk mendeteksi dan mengatur suhu oli pada mesin.

Baca juga: Memperbaiki Gangguan Pada Sistem Bahan Bakar Injeksi

Sensor O2

Sensor 02 (Oxygen Sensor) merupakan salah satu sensor penting dalam sistem PGM-FI pada sepeda motor. Karena fungsi dari sensor ini yaitu untuk mendeteksi kadar oksigen yang tersisa dalam gas buang yang keluar dari mesin. Informasi ini di gunakan oleh ECM untuk menyesuaikan campuran bahan bakar dan udara agar pembakaran lebih efisien dan ramah lingkungan.

Sensor TP

Sensor TP (Throttle Position), juga di kenal sebagai Throttle Position Sensor (TPS) merupakan salah satu sensor penting dalam sistem PGM-FI pada sepeda motor. Karena fungsi dari sensor ini adalah untuk mendeteksi posisi katup throttle dan menerjemahkannya menjadi sinyal elektronik yang di kirimkan ke ECM.

Baca Juga :  Dasar Las Busur Nyala Listrik Dalam Metode Sambung

Sensor CKP

Sensor CKP atau Crankshaft Position Sensor merupakan salah satu sensor penting PGM-FI pada sepeda motor. Karena sensor ini berfungsi untuk mendeteksi posisi dan kecepatan poros engkol (crankshaft). Selain itu, sensor ini juga akan menerjemahkannya menjadi sinyal elektronik yang di kirimkan ke ECM.

Sensor VS

Sensor VS atau Vehicle Speed Sensor, juga di kenal sebagai Speed Sensor yang merupakan salah satu sensor penting dalam sistem PGM-FI pada sepeda motor. Karena sensor ini berfungsi untuk mendeteksi kecepatan roda depan atau belakang. Selain itu, sensor ini nantinya akan menerjemahkannya menjadi sebuah sinyal elektronik yang nantinya di kirim ke ECM.

Baca juga: Perbaikan Sistem Bahan Bakar Injeksi

Cara Kerja Sistem PGM-FI

Sistem ini merupakan sistem suplai bahan bakar elektronik yang di kendalikan oleh komputer untuk mengoptimalkan performa pada mesin, emisi gas buang, dan konsumsi bahan bakar.

Cara kerja dari sistem ini adalah sebagai berikut:

Di mana sensor TP akan mendeteksi bukaan katup throttle, dan menentukan jumlah udara yang masuk pada mesin. Kemudian sensor O2 akan mengatur kadar oksigen di dalam gas buang untuk mengetahui keefektifan kadar oksigen dalam gas buang untuk mengetahui keefektifan pembakaran.

Selain itu, sensor suhu udara intake (IAT) akan mengukur suhu udara yang masuk ke mesin. Kemudian sensor sensor tekanan udara manifold (MAP) akan mengukur udara di intake manifold.

Serta pada Oil Engine Temperatur (EOT) akan mendeteksi suhu pada oli mesin, dan sensor kecepatan kendaraan akan mengukur tingkat kecepatan pada kendaraan. Kemudian posisi crankshaft (CKP) akan mendeteksi posisi dan kecepatan crankshaft.

Baca Juga :  Pengertian Kelistrikan Bodi Kendaraan Sepeda Motor

Untuk ECM sendiri nantinya akan menerima sinyal dari semua sensor dan akan memperosesnya kembali. Selain itu, ECM juga menghitung jumlah bahan bakar yang di butuhkan pada mesin tersebut.

ECM juga akan mengontrol aktuator pada injector yang akan menyemproykan bahan bakar ke dalam ruang bakar sesuai perintah dari ECM. Serta busi akan menghasilkan percikan api untuk membakar campuran bahan bakar dan udara.

Kemudian Idle Air Control Valve (IACV) akan mengatur aliran udara idle ke mesin, dan EXhaust Gas Recircculation (EGR) valve akan mengalirkan kembali sebagai gas buang intek manifold untuk emisi gas buang.

Untuk pembakaran dan tenaga mesin nantinya campuran dari bahan bakar dan udara yang di injecsikan akan di bakar oleh busi uang menghasilkan tenaga pada mesin. Kemudian gas buang hasil pembakaran akan di keluarkan melalui knalpot.

Keuntungan Sistem PGM-FI

  1. Performa mesin lebih baik: Campuran bahan bakar dan udara yang optimal menghasilkan tenaga mesin yang lebih responsif dan bertenaga.
  2. Lebih hemat bahan bakar: Pembakaran yang optimal menghasilkan konsumsi bahan bakar yang lebih hemat.
  3. Emisi gas buang lebih rendah: Pembakaran yang optimal menghasilkan emisi gas buang yang lebih rendah dan ramah lingkungan.
  4. Perawatan mesin lebih mudah: Sistem PGM-FI dilengkapi dengan sistem diagnostik yang memudahkan deteksi dan perbaikan kerusakan.

Kesimpulan

Sistem PGM-FI merupakan teknologi yang memberikan banyak keuntungan bagi pengendara sepeda motor. Selan itu, sistem ini juga membantu untuk menghasilkan performa mesin yang lebih baik. Serta sistem ini, juga mampu membuat mesin menjadi lebih hemat bahan bakar, dan lebih ramah pada lingkungan.